Rabu, 24 Agustus 2016

BERPISAH



Aku berbicara dengan pantulanku
Menguatkan diri
Lalu berkata
Ini hanya mimpi bukan?

Kembali menatap wajahmu yang sendu
Terpancar kuat sinar iman
Lalu berkata
Kau hanya bercanda kan?

Bangun, bangun
Ingin aku teriakkan satu kata itu
Namun, tubuhmu malah membujur kaku
Seakan bahagia dan tenang

Aku ingin berucap dan memeluk
Namun tak sanggup
Yang ku lakukan hanyalah
Menatapmu lamat-lamat
Dan bergetar
Tak dapat menguasai diri

Aku ingin berteriak
Menangis sekencang yang ku mau
Namun, ku tau kau tak sukai itu

Engakau, ibu keduaku
Guruku, nenekku
Juga tempat ku berbagi cerita
Semoga Tuhan memberimu tempat terbaik J J
26-06-2016
Minggu, 19.30

Adalah Orang ketiga, yang menderita



Aku adalah orang ketiga
Diantara hubungan rumit,
Yang tak tau bagaimana

Keduanya, saling mencinta
Namun dengan cara yang tak sama
Saling mengasihi
Namun sulit tuk mengerti

Keduanya, saling merindukan
Pada masa dimana tertawa
Adalah hal wajib bersama

Keduanya, mencoba mendekatkan
Namun ego pribadi memisahkan

Menyebalkan sekali,
Hanya daku yang mengerti disini
Mencoba menyatukan
Namun malah disalah artikan

Seakan keduanya saling menyakiti
Padahal, cinta dalam hati begitu murni
Seakan keduanya saling ingin berpisah
Padahal membayangkan yg satunya susah
Saja sudah menyakitkan

Keduanya saling rindu
Tapi tak saling tahu.
Menyakitkan
Bahkan bagi diriku yang menyaksikan.