Di era yang serba canggih ini pengoptimalan teknologi dan internet berkembang sangat cepat. Hal ini karena penggunaan teknologi dan internet lebih efektif dan efisien dibandingkan manual. Salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat dalam dunia pendidikan ialah bio-informatika. Bio-Informatika ialah ilmu yang menggabungkan antara ilmu biologi dan ilmu computer kemudian menyajikannya dalam informasi yang bermanfaat.
Penggunaan Bio-informatika dilakukan hampir dalam
semua cabang ilmu saintek termaksuk perikanan. Jurnal yang saya review kali ini
ialah contoh penggunaan bio-informatika
di bidang budidaya perairan atau lebih akrab disebut akuakultur.
Jurnal ini berjudul Penggunaan Repetitive Sequence-Based Polychain Reaction (REP-PCR) untuk
Pengelompokan Bakteri Vibrio yang berasosiasi dengan Ikan Kerapu Sakit dari
Perairan Karimunjawa.
Penggunaan
bio-informatika yang dipakai dalam penelitian tersebut ialah dengan memakai
aplikasi rep-PCR.
Hasil yang didapatkan ialah adalah
penemuan 32 isolat bakteri Vibrio
dengan kode JT01 sampai JT32. Hasil Penelusuran homologi sekuen 16S rDNA
isolate JT02, 07, 10, 13, 20, 24, 27, 31 dengan sekuen DNA Database
Gen Bank.
Manfaat dari
penggunaan rep-PCR dalam akuakultur dijelas dalam jurnal tersebut ialah dapat
mengelompokkan bakteri vibrio yang berasosiasi dengan ikan kerapu sakit di KJA.
Selain itu rep-PCR juga langsung mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
bakteri. Hal ini tentu sangat bermanfaat di kalangan mikrobiolog ataupun ahli
parasit karena dapat mengkalsifikasikan bakteri tanpa mencarinya dalam buku.
Sayangnya,
rep-PCR masih belum familiar di kalangan masyarakat pembudidaya yang tidak
memiliki ilmu di bidang bio-informatika. Hal ini dikarenakan rep-PCR
membutuhkan keahlian di bidang teknologi dan Informasi khusus. Selain itu alat
yang digunakan juga relatif mahal dan tidak terjangkau semua kalangan.