Pendidikan Untuk Mencerdaskan Bangsa atau Malah Memperbobrok Moral Anak Bangsa?
Seperti yang
kita ketahui , salah satu tujuan negara kita adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Nah, apakah ha itu sudah terlaksana dengan baik dan benar?. Mari simak
untaian *Just Posting * berikut
Dengan adanya
Ujian Nasional diharapkan menjadi tolok ukur seberapa cerdas siswa dalam bidang
akademik atau pembelajaran, namun sayangnya hampir 70% masih menjadikan UN sebagai momok dalam kehidupan mereka. Kok bisa
ya? Salah satu faktor takut UN ialah karena kurang PeDe akan kemampuan diri
sendiri dan juga kebiasaan buruk selama tes atau pun ulangan.
Ketakutan yang
paling besar yang dialami pelajar ialah bukan takut tidak dapat mengerjakan
soal melainkan takut tidak lulus ujian alias GAGAL. Hal ini menjadi pemicu
terjadinya kecurangan dalam ujian. Contoh yang sering kita jumpai adalah adanya
bocoran - bocoran jawaban ujian yang dijual secara komersil meskipun secara
sembunyi - sembunyi tentunya. Padahal Ujian sekarang ini sudah ada 20 paket
akan tetapi belum juga efektif mengatasi masalah dekadensi moral anak bangsa.
Kejadian yang
paling miris ialah ketika seorang guru mengajarkan siswanya taktik mencontek
atau memberi contekkan dengan kode dan titik tertentu. Meskipun didasarkan pada
prinsip "kebersamaan" hal ini menurut saya tidak dapat dibenarkan.
Bahkan sekarang ada pula guru yang membolehkan siswanya untuk Open Book alias
buka buku saat tes. Ini benar - benar moral yang buruk. Coba sekarang kita
berfikir secara realistis, untuk apa kita belajar kalau pada akhirnya tes boleh
buka buku?. Menguntungkan memang, khususnya bagi anak - anak bodoh yang
berpandangan sempit. Tapi bukankah pendidikan kita memiliki karakter?
Karakter anak
bangsa dalam dekade terakhir benar - benar terpuruk. Salah satu penyebabnya
ialah merosotnya moral pejabat dan tenaga pendidik. Meskipun demikian ada
bebarapa tenaga pendidik yang memang "original" bukan hanya mau kerja
tapi mau memperjuangkan nasib anak bangsa.
"Teruslah
Maju pendidikan negeriku, biarpun badai menghantam tetaplah mengudara dan
jangan pernah jatuh !"
Asli buah ngawur dari otak Kharisatul Hidayah